Gunakan Permainan, Hari Pertama Sekolah Tetap Menarik

13 Juli 2021. Wali kelas baru, teman baru. Sebagian belum kenal. Tapi sekolah masih berjalan secara daring. Hari pertama sekolah yang biasanya diisi percakapan dengan teman dan guru baru, pemberian informasi mata pelajaran, pilih tempat duduk, dan jajan bersama, sekarang hanya dilakukan lewat video call atau group chat. 

Tapi haruskah orientasi sekolah secara daring membosankan?

Tentu tidak! Walaupun ada beberapa elemen yang hilang, seperti ngobrol dan bermain bersama di jam istirahat, guru bisa membuat permainan untuk membuat sesi orientasi lebih menarik.

Opsi 1: Bila melakukan video call

Ada beberapa permainan untuk membuat sesi perkenalan lebih mudah. Misalnya:

  • Tulis nama panggilan di kertas, tapi hurufnya acak. Misalnya: bila namanya ASTUTI, bisa menulis SI ATUT. Semua orang berupaya menebak namanya. Bila anak didik sudah banyak saling kenal dan ingin meningkatkan kesulitan permainan ini, bisa minta tiap anak tulis nama lengkap dengan huruf diacak. Misalnya ASTUTI WIDODO jadi SI ATUT DI DOWO. Dengan bermain teka-teki dan meminta murid menebak, mereka akan lebih mudah mengingat daripada kalau nama sekedar disebutkan.
  • “Di Antara Kita” – guru bertanya, “Di antara kita, siapa yang ____?” dan dilihat dari berapa anak yang mengangkat tangan atau menjawab di chat. Permainan ini berguna untuk guru mengetahui kondisi murid selama pandemi, misalnya, “Siapa di antara kita yang ….”
    • Kedua orang tuanya bekerja?
    • Rumahnya berisik, sulit konsentrasi?
    • Yang internetnya suka mati?
    • Jangan lupa masukkan pertanyaan selingan yang menyenangkan, seperti: “Siapa di antara kita yang …. Pakai kemeja sekolah tapi bawahnya bukan seragam sekolah? Suka pakai virtual background supaya rumahnya nggak kelihatan berantakan? Suka video call sambil ngemil?”
  • Ambil benda yang relevan, dimana guru menyebutkan sesuatu, lalu murid mencari barang di rumah yang relevan dengan hal tersebut. Misalnya, guru menyebut, “COVID-19” lalu anak bisa mengambil masker, sabun, atau vitamin. Guru menyebut “NUTRISI” lalu anak bisa mengambil sayur, buah, susu yang ada di dapur. Tidak ada jawaban benar/salah di sini, kuncinya adalah anak tidak terpaku di depan layar HP atau laptop, sambil mengasah kemampuan menemukan asosiasi.

Opsi 2: Bila dilakukan via group chat

Bila video call tidak memungkinkan, guru bisa membuat group chat dengan murid di ponsel pintar. Untuk memudahkan pengenalan, perlu dibuat beberapa aturan:

  • Tiap murid memasang foto diri selama jam sekolah, bukan gambar manga atau tokoh drakor favoritnya.
  • Ingatkan murid untuk tidak menyela ketika ada pengarahan yang penting. Guru memulai dengan teks “sampai pengumuman ini selesai, jangan komen dulu ya.” Lalu setelah pengumuman selesai, “oke, chat silakan dilanjutkan. Ada yang mau komentar atau tanya?” Lalu tiap pertanyaan dilakukan dengan membaslas pesan tersebut, supaya murid tersebut tahu bahwa pertanyaannya terjawab.
  • Ketiga permainan yang dijelaskan di Opsi 1 bisa dilakukan dengan sedikit modifikasi:
    • Tulis Nama Panggilan dengan meminta anak menulis jawabannya di chat
    • Pada permainan Ambil Benda yang Relevan anak diminta untuk mengunggah foto barang yang ia temukan di rumah yang relevan dengan situasi yang disebutkan guru.
    • “Di Antara Kita” bisa dilakukan dengan atau tanpa video call, guru bisa melempar pertanyaan seperti yang tertulis di Opsi 1. 
  • Tidak seperti video call yang jangka waktunya terbatas, group chat di HP tidak kenal waktu. Ada baiknya guru memberikan batas waktu bila ingin bertanya (misalnya: setelah jam 5 sore, guru akan menjawab keesokan harinya). Jangan lupa bahwa Anda sebagai guru pun perlu istirahat, mengurus keluarga, dan hal-hal lain. Bila setelah diingatkan masih banyak hal lain, group bisa di-mute (atau diheningkan) di jam-jam tertentu.

Di tahun ajaran baru ini, mari kita bangkitkan semangat belajar anak-anak dengan mencari cara mengajar daring yang tetap memberikan pengalaman multisensorial bagi anak didik: mereka tidak terpaku di depan layar gawai; mereka diberi ruang untuk belajar secara independen tanpa harus diawasi dari layar video; mereka diminta mengeksplorasi barang, tekstur, hawa, dan aroma. Selamat bekerja di tahun ajaran baru!

Penulis : Elina Ciptadi

Share :

Related articles